Keyword:
Bung Tomo, Pejuang Yang Berprofesi Sebagai Wartawan Thu, 10 Nov 2011 11:47:21 WIB - Lainnya
Selama ini, banyak orang mengenal sosok Sutomo atau yang dikenal dengan bung Tomo sebagai seorang pejuang yang sangat sentral dalam melahirkan hari bersejarah yang dikenal denggan Hari Pahlawan Nasional.
Dikenal sebagai ahli orasi dengan pidato yang berapi-api, sosok bung Tomo mampu mengobarkan semangat perjuangan ke seluruh rakyat Surabaya untuk melakukan perlawanan terhadap tentara NICA("KLIK HERE").
Namun dibalik semua itu, mungkin banyak orang yang belum mengetahui jika pria kemahiran pria kelahiran 3 Oktober 1920 ini dalam berorasi tidak lepas dari kemampuannya merangkai kata-kata untuk menjadi sebuah berita.
Ya, sosok bung Tomo yang selama ini kita kenal hanya sebagai seorang pejuang ternyata berasal dari kaum jurnalis. Dia adalah seorang wartawan dan dia jugalah yang pernah mendirikan Kantor Berita Indonesia yang berlokasi di Jalan Tunjungan, Surabaya, tempat dimana saat ini dibangun Monumen Pers Perjuangan.
Dalam kapasitasnya sebagai wartawan, sosok Bung Tomo dikenal sebagai jurnalis yang independen dan bertanggung jawab("KLIK HERE"). Di sebut begitu karena pada masa itu Pers Indonesia menjadi Pers Perjuangan. Berjuang melalui opini berita sebelum akhirnya membuat gerakan nyata berpidato mengobarkan semangat rakyat Surabaua dan berperang melawan tentara NICA.
Monumen Pers Perjuangan, pada awalnya merupakan Kantor Berita Indonesia yang didirikan oleh Bung Tomo.
Fakta tersebut dikemukakan langsung oleh sejarawan dari Universitas 17 Agustus (Untag), Sam Abede Pareno.
"Karena kemarahannya melihat kondisi bangsa ini, Bung Tomo membuat gerakan Riil berpidato dan mengobarkan semangat arek-arek Surabaya," ujarnya seperti yang dilansir oleh okzone, Kamis (10/11).
"Hingga akhirnya Bung Tomo berpidato untuk perang melawan NICA. Secara bersamaan tokoh-tokoh NU juga mengeluarkan resolusi jihad untuk Belanda," lanjut Sam.
Sebagai catatan yang patut untuk diketahui, menurut Sam, pada periode 1945-1954, Pers Indonesia memasuki masa yang disebut sebagai Pers Perjuangan. Sebelum akhirnya menjadi corong organisasi politik di tahun 1955-1959.
Dikenal sebagai ahli orasi dengan pidato yang berapi-api, sosok bung Tomo mampu mengobarkan semangat perjuangan ke seluruh rakyat Surabaya untuk melakukan perlawanan terhadap tentara NICA("KLIK HERE").
Namun dibalik semua itu, mungkin banyak orang yang belum mengetahui jika pria kemahiran pria kelahiran 3 Oktober 1920 ini dalam berorasi tidak lepas dari kemampuannya merangkai kata-kata untuk menjadi sebuah berita.
Ya, sosok bung Tomo yang selama ini kita kenal hanya sebagai seorang pejuang ternyata berasal dari kaum jurnalis. Dia adalah seorang wartawan dan dia jugalah yang pernah mendirikan Kantor Berita Indonesia yang berlokasi di Jalan Tunjungan, Surabaya, tempat dimana saat ini dibangun Monumen Pers Perjuangan.
Dalam kapasitasnya sebagai wartawan, sosok Bung Tomo dikenal sebagai jurnalis yang independen dan bertanggung jawab("KLIK HERE"). Di sebut begitu karena pada masa itu Pers Indonesia menjadi Pers Perjuangan. Berjuang melalui opini berita sebelum akhirnya membuat gerakan nyata berpidato mengobarkan semangat rakyat Surabaua dan berperang melawan tentara NICA.
Monumen Pers Perjuangan, pada awalnya merupakan Kantor Berita Indonesia yang didirikan oleh Bung Tomo.
Fakta tersebut dikemukakan langsung oleh sejarawan dari Universitas 17 Agustus (Untag), Sam Abede Pareno.
"Karena kemarahannya melihat kondisi bangsa ini, Bung Tomo membuat gerakan Riil berpidato dan mengobarkan semangat arek-arek Surabaya," ujarnya seperti yang dilansir oleh okzone, Kamis (10/11).
"Hingga akhirnya Bung Tomo berpidato untuk perang melawan NICA. Secara bersamaan tokoh-tokoh NU juga mengeluarkan resolusi jihad untuk Belanda," lanjut Sam.
Sebagai catatan yang patut untuk diketahui, menurut Sam, pada periode 1945-1954, Pers Indonesia memasuki masa yang disebut sebagai Pers Perjuangan. Sebelum akhirnya menjadi corong organisasi politik di tahun 1955-1959.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar